Catatan Terbaru :
Home » , » Shalat Witir

Shalat Witir

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Hukum dan Keutamaan shalat sunnah witir

Sholat witir menurut tiga mazhab, yaitu Maliki, syafi'i dan Hambali adalah dihukumi sunnat mu’akad, yakni sholat sunnah yang paling utama diantara sholat sunnah lainnya sedangkan mazhab hanafi menempatkan kedudukan dari shalat witir berada satu tingkat dibawah shalat wajib jadi lebih tinggi dari sunnah mu’akad. Namun demikian Hukum Shalat sunnah witir yang di pegang oleh sebagian besar ulama' adalah termasuk sunnah muakad hal ini karena shalat sunnah witir sangan dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam namun tidak terlalu dianjurkan sebagaimana shalat tahajjud. Berikut adalah beberapa hadits yang menjelaskan tentang hukum serta keutamaan dari shalat witir: 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah itu ganjil (tunggal) dan menyukai orang yang shalat Witir.”

Dari ‘Ali Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Sesungguhnya shalat witir itu tidak wajib. Dan tidak sebagaimana shalat kalian yang wajib. Namun, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Witir kemudian berkata:

“Wahai ahlul Qur-an, shalat witirlah. Karena sesungguhnya Allah itu ganjil (tunggal) dan menyukai orang yang shalat Witir.”

Waktu melaksanakan shalat witir bolehlah untuk mengerjakan shalat Witir setelah shalat 'Isya' hingga terbit fajar. Sedangkan pada sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling utama sebagaimana dijelaskan dalam hadits "

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat witir pada setiap bagian malam, baik di awal waktu, pertengahan, ataupun akhir malam. Shalat Witir beliau selesai di waktu sahur.”

Disunnahkan menyegerakan shalat witir pada awal malam bagi yang takut tidak bisa bangun pada akhir malam. Sebagaimana disunnahkan mengakhirkannya pada akhir malam bagi yang merasa yakin akan bangun di akhir malam.

Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Bakar, ‘Kapan engkau shalat Witir?’ Dia menjawab: ‘Aku shalat Witir sebelum tidur.’ Beliau lalu bertanya pada ‘Umar, ‘Kapan engkau shalat Witir?’ Dia menjawab, ‘Aku tidur kemudian shalat Witir.’” Dia (Abu Qatadah) berkata, “Beliau berkata kepada Abu Bakar: ‘Engkau telah mengambilnya dengan hati-hati.’ Dan berkata kepada ‘Umar: ‘Engkau telah mengambilnya dengan kekuatan.’

Jumlah Raka’at paling sedikit adalah satu raka’at sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadits  Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda “Shalat malam itu dikerjakan dua raka’at dua raka’at. Jika salah seorang di antara kalian khawatir akan masuk waktu Shubuh, maka hendaklah ia berwitir dengan satu raka’at sebagai penutup bagi shalat yang telah dikerjakan.”


Wallahu A'lam
Share this article :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sholat Do'a dan Dzikir - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger