Catatan Terbaru :
Home » , » Shalat Gerhana

Shalat Gerhana

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Shalat gerhana bulan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan dan atau melakukan shalat sunnah gerhana ketika dan atau menjelang terjadinya gerhana baik gerhana bulan maupun gerhana matahari.
Shalat Gerhana dan atau shalat kusufain adalah salat yang dilakukan pada saat terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari. Shalat yang dilakukan pada saat terjadinya gerhana bulan disebut dengan shalat khusuf sedangkan pada saat gerhana Matahari disebut dengan shalat kusuf.
Selain itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir dan istighfar, serta bersedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya. mungkin tidak banyak dari kita yang mengetahui tentang shalat sunnah gerhana yang hanya dilakukan pada saat terjadinya gerhana maka wajar apabila kemudian banyak diantara umat Islam khususnya mereka yang sedikit sekali menimba ilmu pengetahuan syariat islam yang belum mengetahui tata cara pelaksanaannya.

Diantara Hadits yang mendasari dilasanakannya shalat gerhana adalah :

"Telah terjadi gerhana Matahari pada hari wafatnya Ibrahim putra Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Berkatalah manusia: Telah terjadi gerhana Matahari karana wafatnya Ibrahim. Maka bersabdalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam "Bahwasanya Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah mempertakutkan hamba-hambaNya dengan keduanya. Matahari gerhana, bukanlah kerana matinya seseorang atau lahirnya. Maka apabila kamu melihat yang demikian, maka hendaklah kamu shalat dan berdoa sehingga selesai gerhana." (HR. Bukhari & Muslim)

Shalat gerhana dilakukan dua rakaat dengan 4 kali rukuk yaitu pada rakaat pertama, setelah rukuk dan Iktidal membaca Al Fatihah lagi kemudian rukuk dan iktidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.

Bacaan Al-Fatihah pada salat gerhana bulan dinyaringkan sedangkan pada gerhana Matahari tidak. Dalam membaca surat yang sunnat pada tiap rakaat, disunnatkan membaca yang panjang. Hukum shalat gerhana adalah sunnah muakkad berdasarkan hadis Aisyah Radhiallaahu anha. Nabi dan para shahabat melakukan di masjid dengan tanpa adzan dan iqamah.

Tata cara melaksanakan shalat gerhana kurang lebihnya adalah sebagai berikut :

1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau Matahari terlebih dahulu.
2. Shalat gerhana dilakukan pada saat gerhana sedang terjadi.
3. Niat melakukan shalat gerhana Matahari (kusufisy-syams) atau gerhana bulan (khusufil-qamar), menjadi imam atau ma’mum.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

5. Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
7. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surah kembali
8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surah kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.

9. Setelah shalat disunahkan untuk berkhutbah.

Wallahu a’lam bish-shawab
Share this article :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sholat Do'a dan Dzikir - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger