Catatan Terbaru :
Home » , , , , » Tasawuf Dalam Islam

Tasawuf Dalam Islam

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Beberapa waktu yang lalu ada seseorang yang bertanya tentang salah satu aliran tasawuf yang kabarnya menganggap bahwa diri sendiri adalah Allah , dalam ajaran ilmu tasawuf sebenarnya sama seperti aliran yang lain yang juga sama dan tidak jauh berbeda dalam mengartikan "Siapa Allah...?".

Tidak dapat diingkari bahwa sampai sekarang ini tetap masih banyak manusia yang mencari keberadaan Tuhan , Siapa Tuhan dan Dimana Tuhan, yang dalam dimaksud dalam tulisan ini tentu saja Allah Subhanahu Wata'ala.

Sebenarnya Islam agama yang sederhana dan jelas serta mudah ajarannya yang bermakna penyerahan diri terhadap sang khaliq, dan Al quran  adalah sebagai pedoman dan atau peraturan hidup lahir dan batin yang berasal dari Allah SWT. Islam dengan ajaran tauhid dan syariat serta tuntunan akhlaknya menghidupkan jiwa-jiwa yang beku, menggugah hati yang layu dan membangkitkan naluri kebaikan pada diri seseorang. Islam bertujuan membina kehidupan masyarakat yang terbaik dimuka bumi. Kehidupan yang tidak mengenal benih-benih syirik, atheisme dan animisme, melainkan diliputi oleh iman dan tauhid serta ketaatan kepada Allah SWT.

Menurut beberapa ulama' Tasawuf merupakan satu aspek ajaran dalam Islam yang merupakan jantung atau urat nadi pelaksana ajaran Islam. Tasawuf ini lah yang merupakan kunci kesemprnaan amaliyah ajaran Islam. Dalam sejarah perkembangannya, para ahli membagi tasawuf menjadi dua, yaitu tasawuf yang mengarah pada teori-teori perilaku dan tasawuf yang mengarah pada teori-teoriyang rumit dan memerlukan pemahaman mendalam pada perkembangannya, tasawuf yang berorientasi karena pertama sering disebut dengan tasawuf akhlaqi.

Ada yang menyebut tasawuf yang banyak dikembangkan oleh kaum salaf. Dimana dalam pencapaianya, menurut ajaran tasawuf ada tiga tingkatan yaitu : Takholi, Tahali, dan Tajali. Pembagian jenis tasawuf diatas didasarkan atas kecenderungan ajaran yang dikembangkan, yakni kecenderungan pada perilaku atau moral keagamaan dan kecenderungan pada pemikiran. Dua kecenderungan ini terus berkembang hingga mempunyai jalan sendiri-sendiri. Untuk melihat perkembangan tasawuf kearah yang berbeda ini, perlu ditinjau tentang gerak sejarah perkembangannya.

Menurut pendapat beberapa orang ada dua aliran dalam tasawuf.

Yang pertama, aliran tasawuf sunni, yaitu bentuk tasawuf yang memagari diri dengan al-Qur’an dan Al-Hadits secara kekal, serta mengaitkan ahwal (keadaan) dan maqommat (tingkat rohani) mereka pada dua sumber tersebut.

Kedua, aliran tasawuf falsafi, yaitu tasawuf yang bercampur dengan ajaran filsafat kompromi, dalam pemakaian trem-trem filsafat yang maknanya disesuaikan dengan tasawuf.

Pada hakekatnya ajaran Islam tidak terlalu rumit dan berbelit sehingga harus wah bisa ini dan itu, karena ajaran islam dijalan agar dapat mencapai keselamatan , ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan didunia dan diakhirat.

Iman adalah modal utama dalam kita mempelajari tasawuf, karena tanpa iman tidak mungkin kita akan menuju kepada Allah, perlu kita ketahui kehidupan dunia adalah sifatnya sementara, dan setelah kehidupan yang bersifat sementara itu kita akan mengalami kehidupan yang bersifat hakiki yaitu kehidupan akhirat.

Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang diciptakan dalam keadaan sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain, tapi manusia juga sebagai makhluk yang lemah dan dengan kelemahan yang dimiliki manusia, manusia juga dapat berubah kapanpun dan menjadi apapun.

Manusia disamping dibekali dengan akal dan jiwa, manusia juga dibekalli nafsu yang dapat menjerumuskan manusia itu sendiri, sebagaimana Sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda yang pada intinya perang yang paling berat adalah perang melawan hawa nafsu. 

Sebenarnya dari Nafsu inilah kemudian penalaran itu dapat dibedakan apakah itu Haq atau Bathil, dimana hal tersebut sejatinya sudah dijelaskan didalam Al Quran yang In Sya Allah akan penulis uraikan satu persatu dalam catatan selanjutnya. 
Sebagai Referensi awal kepada ibu / mbak yang bertanya tentang kenapa  "diri sendiri disebut Allah" dalam ajaran tasawuf yang entah darimana ...? menurut yang penulis ketahui mungkin karena ayat dalam al quran yang dipotong dan diartikan terpisah seperti "Allah Itu Sedekat Urat Leher" karena pada lanjutan ayat tersebut dijelaskan bahwa maksud dari sedekat urat leher adalah Malaikat utusan Allah yang mencatat setiap pekerjaan manusia. hal ini juga didukung oleh beberapa ayat yang lain sebagaimana dijelaskan dalam surah Faathir ayat 1 : Allah mengutus para malaikat dan untuk mengurus berbagai macam urusan, termasuk mencatat amal setiap orang sebagaimana dijelaskan dalam surah Az Zuhruf , Qaaf , Ar Ra'd

Wallahu A'lam
Share this article :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sholat Do'a dan Dzikir - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger