Catatan Terbaru :
Home » , » Apakah Allah Itu Jahat

Apakah Allah Itu Jahat

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Di dalam kehidupan dunia ini kejahatan dan kebaikan selalu hadir bersama-sama. Keduanya berusaha untuk mengambil tempat didalam hati dan pikiran manusia. Maka, sering kali yang jahat dan yang baik itu mewujud dalam kehidupan yang nyata. Jadilah penderitaan dan kebahagiaan, tangisan dan tawa, duka dan suka, susah dan senang. Adanya yang jahat dan yang baik dalam kehidupan ini membuat manusia sering kali bertanya dari manakah atau dari siapakah yang jahat itu sebenarnya berasal? Apakah dari Allah? Apakah yang jahat juga merupakan ciptaan Allah?

Terkait dengan manusia, pertama-tama haruslah kita ingat bahwa manusia diciptakan oleh Allah. Oleh karena yang baik dan yang jahat pada hakikatnya ada di dalam Allah, ketika manusia diciptakan Allah otomatis yang baik dan yang jahat tersebut inheren dengan manusia itu sendiri. Setelah diciptakan, manusia diberikan sarana-sarana oleh Allah untuk mengontrol, mengatur, dan menata yang jahat itu sedemikian rupa di dalam dirinya sehingga yang jahat itu tidak berkuasa dan merajai kehidupannya. Allah juga memberikan batas-batas kepada manusia demi menjaga agar manusia tetap berjalan di dalam koridor-koridor (kuasa kebaikan) yang telah ditentukan. Juga supaya manusia tidak disesatkan dan dikelabui begitu saja oleh yang jahat yang sudah ada dalam dirinya tersebut. (Al Balad , Asy Syam dan Al Lail)

Sayangnya tidak sedikit manusia yang mampu mengontrol yang jahat di dalam dirinya itu. Ketidakmampuan itu lebih disebabkan oleh ketidakmauan dan ketidakpatuhannya terhadap rambu-rambu yang telah ditetapkan Allah. Akibatnya, ketika manusia memilih tidak patuh, berkuasalah yang jahat itu terhadap manusia. Yang jahat merajai kehidupan manusia.

Yang jahat sebagai penyebab penderitaan selalu menghantui dan sering menguasai hidup manusia dalam fakta kehidupannya. Maka, ada kesedihan dan penderitaan. Ketika ini terjadi, orang lebih melihat yang tidak baik ini bukan berasal dari Allah sebab pada dirinya Allah adalah Sang Baik, Adil, dan Benar. Ia adalah Kasih. Tidak mungkin yang tidak baik keluar dari yang baik. Namun, sesungguhnya tidaklah demikian. Penderitaan yang disebabkan oleh yang jahat tadi, kembali lagi, secara ontologis itu berasal dari Allah.

Apakah ini berarti peristiwa-peristiwa kekejaman manusia yang membuat sesamanya menderita atau hancurnya alam itu disebabkan oleh Allah? Tidak. Allah tidak menjadi pelaku di dalam kekejaman-kekejaman seperti itu. Kalau dikatakan seperti ini, orang akan bertanya mengapa Ia tidak bertindak? Menurut saya, Allah tetap bertindak. Ia tidak melakukan pembiaran sama sekali. Ia bertindak melalui orang-orang yang masih mau patuh dan taat kepada Dia, orang-orang yang tidak menjadi budak dari yang jahat itu, orang-orang yang lebih memilih dipimpin dan dikuasai oleh yang baik, bukan yang jahat.

Hasilnya, berbagai bentuk perlawanan terjadi terhadap yang jahat. Mengejawantahnya yang jahat dalam tindakan manusia yang merusak seperti itu juga adalah bukti bahwa manusia adalah ringkih dan rentan menjadi jahat kalau tidak terhubung dengan Allah. Dengan kata lain, manusia harus bisa belajar dari perbuatannya sendiri atau perbuatan sesamanya bahwa Ia harus selalu bersandar pada Sang Khalik.



Dari berbagai sumber

Wallahu A'lam
Share this article :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sholat Do'a dan Dzikir - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger