بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Naas dan tragis itulah yang mungkin bisa kita lihat bagaimana kondisi umat islam khususnya ketika mereka lebih memilih artis untuk menjadi panutan mereka, lihatlah bagaimana para elit politik dengan partai yang mereka usung begitu gencar mencari artis untuk mereka jadikan sebagai pemimpin.
Semua sudah terbalik ...? mereka yang dulunya menjadi tontonan kini menjadi panutan dan mereka yang mustinya menjadi panutan kini telah menjadi tontonan, dan tidak tanggung tanggung mereka bahkan tidak malu - malu untuk ditonton dan bangga dijadikan bulan - bulanan dan bahan tertawaan.
"Mereka yang tahu hukum yang haq menjadi bulan - bulanan sedangkan mereka yang bathil menjadi panutan, ironis dan tragis"
Fenomena artis sebagai calon anggota legislatif dari partai politik makin marak dalam dunia politik tanah air. Partai politik kini sedang menginventarisis menggaet artis-artis populer untuk menaikan suara. termasuk, yang dianggap mumpuni menjadi wakil rakyat, tak sekedar berlabel artis.
Partai politik yang merekrut calon legislatif yang berasal dari kalangan selebritis adalah partai gagal dan akan menjadi masalah yang lebih besar lagi jika kemudian seorang artis duduk sebagai anggota dewan masih bersikap seperti selebritis dan beberapa artis saat ini yang berada di DPR kurang berempati dengan rakyat.
Entah kenapa umat islam masih bangga dipimpin oleh kalangan artis.
Dari berbagai sumber
Entah kenapa umat islam masih bangga dipimpin oleh kalangan artis.
Dari berbagai sumber
Post a Comment